PERBEDAAN CINTA DAN SAYANG

YANG PERTAMA

Saat kau MENYAYANGI seseorang, kau ingin sekali membuatnya bahagia dan
bukan untuk dirimu sendiri.
Saat kau MENCINTAI seseorang, kau akan melakukan apapun untuk
kebahagiaannya walaupun kau harus mengorbankan jiwamu.

Saat kau MENYAYANGI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan
bertanya,”Bolehkah aku memelukmu?”
Saat kau MENCINTAI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan
menggenggam erat tangannya…

SAYANG adalah saat ia menangis dan kau akan menangis bersamanya.
CINTA adalah saat ia menangis dan kau akan membiarkannya menangis di
pundakmu sambil berkata, “Mari kita selesaikan masalah ini bersama -
sama.”,,,,,,


SAYANG adalah saat kau melihatnya kau akan melihatnya dari hatimu dan
bukan matamu.
CINTA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, “Buatku dia adalah
anugerah terindah yang pernah Tuhan berikan padaku..”

Pada saat orang yang kau SAYANGi menyakitimu, engkau akan menangis
untuknya.
Pada saat orang yang kau CINTAi menyakitimu, kau akan berkata, “Tak
apa dia hanya tak tau apa yang dia lakukan.”

Pada saat kau SAYANG padanya, kau akan MEMBIARKANNYA MEMILIH.
Pada saat kau CINTA padanya, kau akan selalu MENANTINYA dengan setia
dan tulus…

SAYANG adalah kau akan menemaninya di saat dia membutuhkan.
CINTA adalah kau akan menemaninya di saat bagaimana keadaanmu.

SAYANG adalah hal memberi dan menerima.
CINTA adalah hal yang memberi dengan rela.


YANG KEDUA

Ada yang bilang cinta egois, sayang tidak; cinta hanya untuk satu orang, sayang bisa dibagi-bagi. Demikian kata orang tentang perbedaan cinta dan sayang.

Pendapat lainnya: Cinta adalah perasaan untuk kekasih — pacar atau pasangan hidup — sedangkan sayang ditujukan bagi sahabat dan keluarga. Kau pasti sudah sering mendengar pendapat semacam itu.

Di Internet sering kutemukan netter yang ngomong begitu. Ada juga bloger, seorang mahasiswa — tidak usah kusebut siapa, karena kurang etis — yang bahkan bikin puisi di weblognya bahwa cinta itu memang berbeda dengan sayang.

Di tempat lain kutemukan kutipan ini: Rasa ’sayang’ lebih dalam daripada ‘cinta’, ’sayang’ tidak mudah berubah, ’sayang’ membuatmu berkorban dan rela menderita demi orang yang kausayangi, ‘cinta’ ingin memiliki namun ’sayang’ tidak….

Bagiku ini salah, perbedaan cinta dan sayang itu bisa menjadi masalah. Ini masalah bahasa; bahasa Indonesia yang harus kita jaga supaya tidak “berselingkuh” maknanya. Betapa penutur bahasa nasional kita, yang justru banyak dari mereka adalah kaum terpelajar di kota-kota dan fasih mengakses Internet, tidak bisa memahami dua kata yang begitu familiar: cinta dan sayang. Bahkan sampai dirusak lewat puisi.

Padahal dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang resmi dibuat pemerintah tidak pernah disebutkan kedua kata itu berbeda makna. Di kamus tertulis arti sayang: kasih, cinta. Demikian juga cinta: menaruh kasih sayang, menyukai. Tapi bagaimana mulanya sampai-sampai banyak kaum sekolahan yang mendefinisikan cinta dan sayang tidak serupa? Aku tak pernah tahu.

Oi, kawan, jangan terlalu serius. Santai sajalah. Mari kita bermain-main dengan makna sayang dan cinta sesuai versi mereka itu. Seandainya benar bahwa cinta ingin memiliki, lantas bagaimana jadinya arti kalimat ini, “Tuhan, aku mencintai-Mu.” Apakah aku ingin memiliki Tuhan? Gak bakal gila, lagi! Bagaimana pula bila benar cinta itu penuh nafsu sedangkan sayang tidak, apakah aku ingin memerkosa Tuhan dengan berkata, “Tuhan, aku mencintai-Mu”? Enak sekali, bah!

Bahasa Indonesia memang kaya. Banyak kata yang bersinonim, termasuk kata-kata bersayap yang sering membingungkan seperti dalam kasus perbedaan cinta dan sayang ini.

Dalam berbagai kasus, bahasa Inggris terasa lebih tegas. Orang bule menyebut cinta pada ibunya, cinta pada pacarnya, cinta pada temannya, cinta pada presidennya, dengan kata yang sama: I love you. Kita di Indonesia mesti mengubahnya: Aku sayang sama ibu; Gue cinta banget sama lo; Aku sayang padamu, sobat; Saya menghormati Bapak Presiden.



Memberi lebih banyak dari yang di harapkan dan lakukan dengan suka cita.
Hapal puisi favorit.
Jangan percaya dengan semua yang di dengar, membelanjakan semua uang atau tidur seperti yang anda inginkan.
Jika anda berkata 'I Love You' buktikan itu benar.
Jika berkata 'Saya minta maaf', tatap orang tersebut di matanya,,,,,,

Tunangan paling sedikit 6 bulan sebelum menikah.
Percaya dengan cinta pada pandangan pertama.
Jangan menertawakan impian seseorang.
Mencintai secara mendalam dan penuh gairah. Anda mungkin di sakiti, tapi hanya itulah cara untuk hidup secara utuh.
Jika tidak setuju, debat secara adil. Jangan menghina.
Jangan menilai orang dari keluarganya.
Bicara pelan tapi berpikir cepat.
Jika seseorang menanyakan sesuatu anda tak ingin jawab, senyum dan tanyakan, 'Mengapa kamu ingin tahu?'.
Ingat, cinta besar dan prestasi besar juga punya resiko besar.
Telepon Ibunda.
Selalu ingat respek pada diri sendiri, respek pada orang lain, bertanggung jawab untuk semua tindakan anda.
Jangan membiarkan perselisihan kecil melukai persahabatan besar.
Jika anda sabar, telah melakukan kesalahan, segera ambil langkah-langkah untuk mengoreksinya.
Senyum ketika angkat telepon. Penelepon bisa mendengarnya di dalam suara anda.
Menikah dengan seseorang yang anda ajak bicara. Ketika anda bertambah tua, keterampilan percakapan ini akan sama pentingnya dengan yang lainnya.
Luangkan waktu untuk menyendiri.
lebih banyak baca buku dan kurangi nonton TV.
Ingat, bahwa diam kadang adalah jawaban terbaik.
Jalani hidup yang baik dan terhormat. dimasa tua anda, jika anda mengenang kembali, anda akan merasa senang untuk kedua kalinya.
Percaya pada tuhan, tapi kunci mobil anda.
Suasana penuh kasih sayang di rumah itu sangat penting. sebisa mungkin ciptakan rumah yang tenang dan harmonis.
Ketika berselisih dengan orang yang di cintai, atasi situasi saat ini. Jangan bawa masa lalu.
Bagi pengetahuan anda. Inilah cara untuk meraih keabadian.
Baik dan lembut kepada bumi.
Berdoa. Didalamnya ada kekuatan yang tak terukur.
Jika dapat banyak uang, gunakan untuk membantu orang lain di saat anda masih hidup. Itulah kepuasan terbesar dari kekayaan.
Selalu ingat, hubungan terbaik adalah jika saling mencintai lebih besar dari pada saling membutuhkan.
Nilai sukses anda dari apa yang anda lepaskan untuk meraihnya.
Ingat, watak anda akan menetukan nasib anda.
Jangan pernah menginterupsi ketika anda sedang di puji.


Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : "Makanlah nak, aku tidak lapar" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA,,,

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk pertumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping ku dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : "Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata :"Ibu, tidurlah, sudah malam, besok pagi ibu masih harus kerja." Ibu tersenyum dan berkata :"Cepatlah tidur nak, aku tidak capek" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :"Minumlah nak, aku tidak haus!" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : "Saya punya duit" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku "Aku tidak terbiasa" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : ¨Jangan menangis anakku,Aku tidak kesakitan" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.

Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ibu ! "

Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah.

Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi..

Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.

Sejarah
Suku Bugis adalah suku yang tergolong ke dalam suku suku Deutero-Melayu, atau Melayu muda. Masuk ke Nusantara setelah gelombang migrasi pertama dari daratan Asia tepatnya Yunan. Kata 'Bugis' berasal dari kata,,,

To Ugi, yang berarti orang Bugis. Penamaan "ugi" merujuk pada raja pertama kerajaan Cina (bukan negara Tiongkok, tapi yang terdapat di jazirah Sulawesi Selatan tepatnya Kecamatan Pammana Kabupaten Wajo saat ini) yaitu La Sattumpugi. Ketika rakyat La Sattumpugi menamakan dirinya
maka mereka merujuk pada raja mereka. Mereka menjuluki dirinya sebagai To Ugi atau orang-orang/pengikut dari La Sattumpugi. La Sattumpugi adalah ayah dari We Cudai dan bersaudara dengan Batara Lattu, ayahanda dari Sawerigading. Sawerigading sendiri adalah suami dari We Cudai dan melahirkan beberapa anak termasuk La Galigo yang membuat karya sastra terbesar didunia dengan jumlah kurang lebih 9000 halaman folio. Sawerigading Opunna Ware (Yang dipertuan di ware) adalah kisah yang tertuang dalam karya sastra I La Galigo dalam tradisi masyarakat Bugis. Kisah Sawerigading juga dikenal dalam tradisi masyarakat Luwuk Banggai, Kaili, Gorontalo dan beberapa tradisi lain di Sulawesi seperti Buton.

Perkembangan
Dalam perkembangannya, komunitas ini berkembang dan membentuk beberapa kerajaan lain. Masyarakat Bugis ini kemudian mengembangkan kebudayaan, bahasa, aksara, pemerintahan mereka sendiri. Beberapa kerajaan Bugis klasik dan besar antara lain Luwu, Bone, Wajo, Soppeng, Suppa dan sawitto (Kabupaten Pinrang), Sidenreng dan Rappang. Meski tersebar dan membentuk etnik Bugis, tapi proses pernikahan menyebabkan adanya pertalian darah dengan Makassar dan Mandar. Saat ini orang Bugis tersebar dalam beberapa Kabupaten yaitu Luwu, Bone, Wajo, Soppeng, Sidrap, Pinrang, Sinjai, Barru. Daerah peralihan antara Bugis dengan Makassar adalah Bulukumba, sinjai, Maros, Pangkajene Kepulauan. Daerah peralihan Bugis dengan Mandar adalah Kabupaten Polmas dan Pinrang. Kerajaan Luwu adalah kerajaan yang dianggap tertua bersama kerajaan Cina (yang kelak menjadi pammana), Mario (kelak menjadi bagian soppeng) dan Siang (daerah dipangkajene kepulauan) Di abad 12-13 dan 14 berdiri kerajaan-kerajaan Gowa,Soppeng,Bone dan Wajo, yang diawali dengan krisis sosial yang dikenal dengan istilah (sianre baleni tauwe = orang saling memangsa laksana ikan). Untuk kerajaan Gowa, munculnya seorang Tomanurung wanita yang diangkat oleh 9 kerajaaan kecil sebagai pemimpin tertinggi yang dikenal dengan istilah Sombayya ri Gowa (yang disembah di Gowa). 9 Kerajaan kecil ini kemudian menjadi BAte Salapang (bendera yang sembilan). Kerajaan MAkassar ini kemudian terpecah menjadi Gowa dan Tallo. Tapi dalam perkembangannya kerajaan kembar ini kembali menyatu menjadi kerajaan Makassar. Sementara di daerah Bone terjadi chaos selama 7 generasi, muncul seorang to manurung yang dikenal Manurungnge ri Matajang. 7 raja-raja kecil (Arung Ta, Arung Macege, Arung Tanete ri Attang, Arung Tanete ri awang, Arung Tibojong, dkk, melantik MAnurungnge ri matajang sebagai raja mereka dengan nama Arumpone (Petta Mangkau) dan mereka menjadi dewan legislatif yang dikenal dengan istilah ade' pitue. Sementara Soppeng di saat chaos, muncul 2 orang to manurung. Pertama, seorang wanita yang dikenal dengan nama Manurungnge ri Goarie yang kemudian memerintah Soppeng ri Aja. dan kedua, seorang laki-laki yang bernama LA Temmamala Manurungnge ri Sekkanyili yang memerintah di Soppeng ri Lau. Akhirnya 2 kerajaan kembar ini menjadi KErajaaan Soppeng. SEmentara di Wajo, berasal dari komune-komune dari berbagai arah yang berkumpul di sekitar danau Lampulungeng yang dipimpin seorang yang memiliki kemampuan supranatural yang disebut puangnge ri lampulung. Sepeninggal beliau, komune tersebut berpindah ke Boli yang dipimpin oleh seseorang yang juga memiliki kemampuan supranatural. Datangnya seorang pangeran dari kerajaan Cina (Pammana) yaitu Lapaukke, beberapa lama setelahnya, kemudian membangun kerajaan Cinnotabi. Selama 5 Generasi, kerajaan ini bubar dan terbentuk Kerajaan Wajo. Pada abad 15 ketika kerajaan Gowa dan Bone mulai menguat, dan Soppeng serta Wajo mulai muncul, maka terjadi konflik perbatasan dalam menguasai dominasi politik dan ekonomi antar kerajaan. Kerajaan Bone memperluas wilayahnya sehingga bertemu dengan wilayah Gowa di Bulukumba. Sementara, diutara, Bone bertemu Luwu di Sungai Walennae. Sedang Wajo, perlahan juga melakukan perluasan wilayah. SEmentara Soppeng memperluas ke arah barat sampai di BArru. Perang antara Luwu dan Bone dimenangkan oleh Bone dan merampas payung kerajaan Luwu kemudian mempersaudarakan kerajaan mereka. Sungai Walennae adalah jalur ekonomi dari danau tempe dan danau sidenreng menuju teluk bone. Untuk mempertahankan posisinya, Luwu membangun aliansi dengan Wajo dengan menyerang beberapa daerah Bone dan Sidenreng. Berikutnya, wilayah Luwu semakin tergeser keutara dan dikuasai Wajo melalui penaklukan ataupun penggabungan. Wajo kemudian bergesek dengan Bone. Invasi Gowa kemudian merebut beberapa daerah bone serta menaklukkan Wajo dan Soppeng. Untuk menghadapi hegemoni gowa, Bone Wajo dan Soppeng membuat aliansi Tellumpocco Pada awal abad 17, datang penyiar agama Islam dari Minang atas perintah Sultan Iskandar Muda dari Aceh. Mereka adalah Datuk ri Bandang yang mengislamkan Tallo dan Gowa. Datuk Suleman (datuk patimang) menyebarkan islam di Luwu. Dan Datuk ri Tiro yang menyiarkan Islam di Bulukumba Pertengahan abad 17, terjadi pergesekan yang tajam antara Gowa dengan VOC sampai terjadi beberapa kali pertempuran. Sementara, Arumpone ditahan di Gowa dan mengakibatkan terjadinya perlawanan yang dipimpin La Tenri Tatta Daeng Serang Arung Palakka. Arung Palakka didukung oleh Turatea, kerajaaan kecil Makassar yang tidak sudi berada dibawah Gowa. Sementara Sultan Hasanuddin didukung oleh menantunya La Tenri Lai Tosengngeng Arung Matowa Wajo, Maradia MAndar dan DAtu Luwu. Perang yang dahsyat mengakibatkan benteng Somba Opu, simbol kekuatan Gowa luluh lantak. kemudian mengakibatkan ditandatanganinya perjanjian Cappa ri Bongayya yang melepas hak Gowa. Pernikahan Lapatau dengan putri datu Luwu, Datu Soppeng dan Somba Gowa adalah sebuah proses rekonsiliasi atas konflik di jazirah sulawesi selatan. SEtelahnya tidak adalagi perang yang besar. sampai kemudian di tahun 1905-6 setelah perlawanan Sultan Husain Karaeng LEmbang parang dan LApawawoi Karaeng Segeri Arumpone dipadamkan, maka masyarakat Bugis Makassar baru bisa betul-betul ditaklukkan belanda. Kosongnya kepemimpinan Lokal kemudian membuat belanda menerbitkan Korte Veklaring, yaitu perjanjian pendek tentang pengangkatan raja sebagai pemulihan kondisi kerajaan yang sempat lowong setelah penaklukan. KErajaan tidak lagi berdaulat, tapi hanya sekedar perpanjangan tangan kekuasaaan pemerintah kolonial belanda. sampai kemudian muncul JEpang menggeser Belanda dan kemudian berdirinya NKRI. Para raja-raja diNusantara bersepakat membubarkan kerajaan mereka dan melebur dalam wadah NKRI. PEmerintahan RI awal di sulawesi selatan mengacu dari pemerintahan administratif Kolonial yang terbagi dari 7 Afdeling. Tiap afdeling membawahi onder afdeling. Tiap Afdeling membawahi Distrik. Tiap Distrik membawahi kampung. Afdeling Bone, terdiri dari onder afdeling Bone, Wajo dan Soppeng, kemudian menjadi kabupaten. sedangkan distrik menjadi kecamatan. Sementara Afdeling Pare-pare membentuk beberapa daerah tingkat dua. bekas kerajaan sidenreng dan kerajaan rappang digabung menjadi kabupaten Sidenreng Rappang. Bekas kerajaan Sawitto, suppa, Benteng, kemudian digabung menjadi kabupaten Pinrang. Kemudian pare-pare menjadi kotamadya dan barru menjadi kabupaten barru. Afdeling Luwu dipecah menjadi kabupaten luwu, kabupaten Toraja dan kabupaten Enrekang. Afdeling Bantaeng dipecah menjadi kabupaten Sinjai, kabupaten Bulukumba dan kabupaten bantaeng. Afdeling Makassar kemudian menjadi kabupaten MAros, Pangkep, Gowa dan Takalar PAda tahun 1950-1960an Indonesia khususnya sulawesi selatan disibukkan dengan pembrontakan. banyak orang bugis meninggalkan kampung halamannya. Pada zaman orde baru, budaya periferi seperti budaya di sulawesi benar-benar dipinggirkan sehingga semakin terkikis. Sekarang generasi muda Bugis Makassar adalah generasi yang lebih banyak mengkonsumsi budaya material sebagai akibat modernisasi, kehilangan jati diri akibat pendidikan pola orde baru yang meminggirkan budaya mereka Seiring dengan arus reformasi, bermekaran wacana pemekaran. Daerah Mandar membentuk propinsi baru yaitu Sulawesi BArat. Kabupaten Luwu terpecah 3 daerah tingkat dua. sementara banyak kecamatan dan desa/kelurahan juga dimekarkan. namun sayangnya tanah tidak bertambah luas, malah semakin sempit akibat bertambahnya populasi dan transmigrasi.

Mata Pencaharian
Karena masyarakat Bugis tersebar di dataran rendah yang subur dan pesisir, maka kebanyakan dari masyarakat Bugis hidup sebagai petani dan nelayan. Mata pencaharian lain yang diminati orang Bugis adalah pedagang. Selain itu masyarakat Bugis juga mengisi birokrasi pemerintahan dan menekuni bidang pendidikan.

Hubungan Aspek Sejarah dengan Perantauan
Konflik antara kerajaan Bugis dan Makassar serta konflik sesama kerajaan Bugis pada abad 16, 17, 18 dan 19, menyebabkan tidak tenangnya daerah Sulawesi Selatan. Hal ini menyebabkan banyaknya orang Bugis bermigrasi terutama di daerah pesisir. Komunitas Bugis hampir selalu dapat ditemui didaerah pesisir di nusantara bahkan sampai ke Malaysia, Filipina, Brunei dan Thailand. Budaya perantau yang dimiliki orang Bugis didorong oleh keinginan akan kemerdekaan. Kebahagiaan dalam tradisi Bugis hanya dapat diraih melalui kemerdekaan.

Kepiawaian suku Bugis-Makasar dalam mengarungi samudra cukup dikenal luas, dan wilayah perantauan mereka pun hingga Australia, Madagaskar dan Afrika Selatan. Bahkan, di pinggiran kota Cape Town, Afrika Selatan terdapat sebuah suburb atau setingkat Kecamatan, yang bernama Maccassar, sebagai tanda tangan penduduk setempat mengingat tanah asal nenek moyang mereka

Saya tuh lahir di keluarga yang notabennya mungkin berkecukupan, saya lahir di Jakarta pada Tanggal 9 Januari 1983 di Rumah Sakit Fatmawati (kalo g salah itu juga), saya anak ke-7,,,

dari 7 bersaudara...pada umur 5 bulan saya langsung di terbangkan ke Timor-Timur (yang sekarang jadi Timor Leste), di karenakan bapa saya mendapatkan tugas menjadi Kasospol di sana...5 tahun saya berada di sana...saya di tinggalkan oleh ortu sejak kecil...mama saya meninggal waktu saya kelas 2 SD, terus bapa saya nyusul mama saya pada waktu saya kelas 3 SMP...

Lepas 5 tahun saya di sana, saya pindah lagi ke tempat kelahiran saya di Jakarta...mulailah saya sekolah di sana tepatnya di SD Parakan 1 Cilandak...tapi itu g lama saya sekolah di sana, saya langsung pindah lagi ke Bandung, lagi lagi karena si babeh di tugaskan lagi di STPDN menjadi dosen di sana (sekarang jadi IPDN)...

Hari pertama saya di Bandung langsung hunting SD baru...dapet deh di SD Cibeusi Jatinangor mpe selese...SMP saya masuk di SMP Cikeuruh Jatinangor...mpe selese juga...naaaaahhh, pas menginjak SMA, mulailah yang namanya pergaulan yang ancur ancuran di mulai....

Masuk tahun pertama saya di SMA, nilai sikap pergaulan masih normal normal ajah...menginjak kelas 2 mulai lah saya mengenal yang namanya narkoba, dari yang namanya jualan (BD), make,di penjara,jadi gengster,ngambil motor orang dan lain lain saya jalanin...sampe saya pindah sekolah...lebih 10 sekolah saya masukin...di bandung kalo g salah saya masukin tuh mpe 6 kayanya deh (lupa) trus di jakarta, surabaya.... (gelo lah pokoknya)...

Tiba saat nya saya mulai sadar pas saya di penjara untuk kedua kalinya gara gara kasus narkoba dan penggelapan barang...ampir setengah tahun saya di dalam penjara, seandainya g di tebus sama kaka saya yang pertama mungkin mpe 5 tahun saya di sana....oia, ortu udah g ada dua duanya, jadi kaka yang pertama yang ngurusin semuanya....setelah di tebus sama kaka saya, saya keluar lah dari penjara, dari situ saya merenung... saya langsung sadar seketika, saya harus jadi orang yang baik, berguna, ngebanggain orang tua (sedih mode-on waktu itu)...masuk lah saya di pesantren selama 1 tahun, di situ saya di gembleng abis2an untuk menjadi orang...dari di masukin empang tengah malem, di omel2in...pokoknya segalanya lah...setelah saya keluar dari pesantren, saya sudah menjadi orang terlahir kembali untuk ke dua kalinya...pikiran tenang, perencanaan matang...


Sampe akhirnya saya sekarang bekerja di BaKomInfo Sulawesi Selatan sebagai tenaga Operator Deteksi Dini Tsunami...


Segini dulu lah cerita tentang saya...mungkin g menarik untuk kalian baca...tapi ya inilah kisah hidup saya...apa adanya...yang saya ceritakan hanya intinya saja...jadi ya nikmati sajalah apa adanya...hihihihi....thanks ya...

Bencana berarti suatu kejadian yang menimbulkan kerusakan, penderitaan, kerugian bahkan kematian pada manusia ataupun lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas alam maupun manusia.Dari penyebabnya,,,,

bencana dapat dibagi 2: bencana alam dan bencana manusia
Dampak dari bencana sangat tergantung pada:
1. Sumber/Jenis Bencana : mulai dari banjir, gempa bumi hingga tumbukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban manusia.
2. Kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana: manajemen dan deteksi dini bencana seperti pengungsian.
3. Tempat /Lokasi : Aktivitas alam tidak akan menjadi bencana di daerah tidak berpenghuni, misalnya gempa bumi di pulau tidak berpenduduk.
4. Daya Tahan Manusia dan Lingkungan : seberapa kuat manusia dan lingkungan menghadapi bencana (teori evolusi)

Setiap bencana baik alam maupun karena human error, meninggalkan duka, trauma, kesan, dan sejarah yang tak terlupakan, baik oleh korban dan keluarganya maupun penduduk dunia. Untuk mengingat kembali bencana-bencana terbesar yang terjadi di nusantara, baik alam maupun kecelakaan (dalam hal kecelakaan transportasi udara, darat dan laut) yang terus dikenang oleh masyarakat sepanjang sejarah.


10 Bencana Alam Terbesar Sepanjang Sejarah di Nusantara

Berikut ini 10 bencana alam terbesar (korban meninggal lebih 100 orang) yakni :

1. Tsunami 26 Desember 2004 di Aceh, Nias, Asia Selatan, Asia Tenggara dan Afrika. Korban lebih 200.000 orang (150.000 orang di Aceh dan Nias). Ketinggian tsunami mencapai 35 meter karena gempa tektonik 8.5 SR di Samudera Hindia.
2. Gunung Tambora meletus, tahun 1815. Korban 92.000 orang.
3. Tsunami Gunung Krakatau meletus, 26 Agustus 1883. Korban 36.417 orang.
4. Gempa tektonik 6.2 SR di Yogyakarta, 27 Mei 2006. Korban 6.234 orang.
5. Gunung Kelud, meletus 19 Mei 1919. Korban 5.115 orang.
6. Tsunami Ende, Flores-NTT, 12 Disember 1992. Korban 2100 orang.
7. Gempa bumi 6,5 SR Sulawesi Tengah, 4 Mei 2000. Korban 386 orang.
8. Tsunami pantai selatan Jawa (Pangandaran) 17 Juli 2006. Korban lebih 341 orang.
9. Tsunami Banyuwangi-Jawa Timur pada 3 Juni 1994. Korban 208 orang.
10.Tsunami Sumba-NTT, 19 Agustus 1977. Korban 189 orang.


10 Bencana Transportasi Terbesar Sepanjang Sejarah di Nusantara

Berikut ini 10 bencana transportasi terbesar (korban meninggal lebih 100 orang) yakni :

1. Kapal Tamponas 2 : January 1981 - terbakar dan tenggelam di Laut Jawa, 580 orang tewas.
2. Kapal Cahaya Bahari : 29 Juni 2000 - tenggelam di Sulawesi, 550 orang tewas.
3. Kapal MV Senopati Nusantara : 29 Desember 2006 - tenggelam dekat Pulau Mandalika, lebih 461 orang tewas.
4. Kapal Bismas Raya 2 : Oktober 1999 - tenggelam di Merauke-Papua, 361 orang tewas.
5. Kapal Gurita : January 1996 - tenggelam di Sabang-Aceh, 338 orang tewas.
6. Pesawat Garuda Indonesia GA-152 : 26 September 1997 - jatuh di Sibolangit-Medan, 222 orang dan 12 awak tewas. (Bencana pesawat terbang terburuk dalam sejarah Indonesia)
7. Kapal KMP Digul : 8 Juli 2005 - tenggelam di Merauke-Papua, 200 orang tewas.
8. Pesawat Adam Air Flight 574 : 1 Januari 2007 - jurusan Jakarta-Manado via Surabaya jatuh di Selat Makassar di kedalaman 2.000 meter, 102 orang dan awak tewas terkubur di dasar laut bersama pesawat.
9. Kereta Api Bintaro Jaya : 31 Oktober 1987 - bertabrakan di Jakarta, 102 orang tewas.
10.Pesawat Mandala Airlines RI-091 Boeing 737-200 : 5 September 2005 - gagal take off dari Bandara Polonia (Medan-Jakarta) dan menabrak perumahan penduduk di Medan, 100 orang dan awak tewas serta 41 penduduk tewas.


Bencana, Dampak dan Antisipasinya

Para peneliti bencana berpendapat bahwa semua faktor bencana berhubungan dengan tindakan manusia. Sebuah bencana tidak akan menjadi bencana yang mematikan/merusakkan bila sebelum bencana dilakukan tindakan-tindakan pencegahan atau antisipasi kemungkinan bencana. Mungkin sebagian orang masih berpendapat bahwa bencana alam tidak dapat diprediksi, karena hanya “Tuhan” yang tahu kapan suatu bencana alam akan terjadi.
Namun, para ahli dan mereka yang peduli dengan gejala alam tidak menyerah sampai di titik itu. Mereka percaya bahwa sebelum bencana yang lebih besar akan terjadi, selalu diawali gejala atau tanda bencana tersebut. Yang menjadi tantangan terbesar adalah bagaimana mendapatkan informasi atau gejala bencana itu secepatnya mungkin, lalu diinformasikan ke masyarakat untuk melakukan evakuasi dan sebagainya.
Inilah terobosan terbesar manusia dari pelajaran dan pengalaman dari sebuah bencana. Telah banyak kasus bencana alam seperti topan, efek tsunami, dan perubahan iklim ekstrim dapat diminimalisasi. Semua tindakan pencegahan dan antisipasi bencana termasuk dalam manajemen bencana.
Dengan manajemen resiko, kita mengantisipasi berbagai kemungkinan terburuk dari bencana tersebut, sehingga ada persiapan mereduksi akibat. Contoh, penggunaan helm ketika mengendarai motor, membuat rumah yang resistan terhadap gempa (di Jepang), pengungsian terpadu ketika banjir, gempa maupun tsunami. Di Indonesia, manajemen resiko terhadap bencana alam maupun oleh manusia masih cenderung rendah. Pemerintah dan segenap elemen sudah semestinya mengadakan program edukasi terpadu bagi masyarakat kita dalam mengantisipasi bencana manusia, terutama kecelakaan transportasi, serangan penyakit, kerusuhan, maupun bencana alam seperti banjir, kekeringan dan gempa.


Mengapa di Tanahku terjadi Bencana

Berikut ini kutipan lirik Ebiet G Ade – Berita Kepada Kawan.

Perjalanan ini trasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk disampingku kawan
Banyak cerita yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan

Tubuhku terguncang dihempas batu jalanan
Hati tergetar menatap kering rerumputan
Perjalanan ini pun seperti jadi saksi
Gembala kecil menangis sedih …

Reff#

Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika dia kutanya mengapa
Bapak ibunya tlah lama mati
Ditelan bencana tanah ini

Sesampainya di laut kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak kepada matahari
Tetapi semua diam, tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri, terpaku menatap langit

Barangkali di sana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa

Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang

Blogger Template by Blogcrowds